Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada Tubuh Manusia, merupakan judul pembahasan kita kali ini. Dalam keadan normal, jumlah cairan yang masuk ke tubuh sama banyaknya dengan yang dibuang. Air dan elektrolit masuk ke tubuh dalam bentuk air minum, cairan dan makanan-makanan lainnya. Air dibuang tubuh melalui ginjal dalam bentuk air kencing, melalui kulit dalam bentuk keringat, melalui saluran pencernaan bersama kotoran dan melalui paru-paru dalam bentuk uap air yang keluar bersama udara pernapasan. Elektrolit juga ikut terbuang melalui air kencing, keringat, dan kotoran. Kemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit sungguh mengagumkan. Ginjal akan bertambah aktif bila cairan yang kita minum bertambah banyak dan bila tubuh merasa kekurangan cairan. Misalnya setelah berkeringat banyak, kita akan merasa harus yang merupakan tanda bahwa kita memerlukan tambahan cairan.
Upaya memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien merupakan hal yang sangat penting, karena baik kekurangan maupun kelebihan zat-zat itu akan membawa akibat yang lebih parah.
Dehidrasi atau berkurangnya cairan tubuh ada dua macam. Pertama, kekurangan air seperti yang terjadi pada pelaut yang terdampar akibat kapalnya pecah. Dehidrasi jenis ini akan menyebabkan rasa haus, demam dan gangguan mental. Kedua, dehidrasi yang sering terjadi pada bayi dan penderita penderita penyakit yang sudah tidak berdaya, misalnya orang tua dan orang yang tidak sadarkan diri, yang tidak mendapatkan cairan dalam jumlah yang cukup. Dalam hal ini kekurangan utamanya adalah zat garam (natrium).
Dehidrasi jenis kedua biasanya disebabkan kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karena muntah-muntah atau mencret. Kulit penderita dehidrasi akan mengerut, tekanan darah menurun, dan ototnya melemah tetapi tidak timbul rasa haus.
Pada keadaan shock, denyut nadi sangat cepat, kulit lembap, volume darah yang beredar menurun. dan tekanan darah sangat rendah. Penyebab shok yang sering terjadi adalah pendarahan dan kekurangan zat garam.
Zat garam (natrium) menurun setelah keringat keluar banyak. Keadaan ini tidak dapat diperbaiki hanya dengan minum air saja. Jika tidak segera ditangani, keadaan ini akan menyebabkan kejang otot, kehilangan tenaga, letih, dan pingsan. Ini terjadi misalnya pada orang yang pergi dari daerah dingin ke daerah panas, dan pada orang yang bekerja pada cuaca yang sangat panas sekali. Keadaan ini dapat dipulihkan dengan memberikan minuman larutan NaCl atau tablet garam sampai tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar. Kelebihan Natrium juga bisa menyebabkan gagal ginjal.
Kalium merupakan elektrolit penting lainnya. Kekurangan kalium bisa terjadi pada saat muntah-muntah, kehilangan cairan karena ileostomi dan setelah mengkonsumsi obat diuretika (perangsang kencing).
Artikel keren lainnya:
keren pak pembahasannya..
BalasHapuspak,apa boleh saya tulis di buku catatan?
boleh silahkan
BalasHapusUntuk kata yang di bold itu kita blm paham mksdnya,apa itu mewakili hal2 yg menimbulkan trjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit atau bagaimana?
BalasHapusTerimakasih