Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah mampu mengadakan gerak dalam melakukan pernapasan. Gerak dan bernapas memerlukan sumber bahan bakar yang utama yaitu oksigen. Oksigen ini dapat diperoleh bila kita melakukan inspirasi (menghirup oksigen atau biasa yang kita kenal dengan istilah menarik napas). Dengan demikian sebenarnya bernapas adalah peristiwa menarik napas dan mengeluarkan napas (dalam artian umum).
Pengertian pernapasan adalah sederet peristiwa yang dimulai dengan proses pengambilan udara luar sampai dengan oksidasi sel, termasuk pembuangan karbondioksida dan uap air. Ada dua cara bernapas yaitu :
a. Menarik napas atau inspirasi yang bertujuan mengambil oksigen untuk metabolisme sel.
b.Mengeluarkan napas atau ekspirasi yang bertujuan membuang sampah-sampah metabolisme : karbondioksida dan uap air.
Dari pengantar tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan tujuan akhir dari bernapas adalah untuk kelangsungan hidup manusia. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa kebutuhan utama untuk dapat hidup dari sudut pandang ilmu faal adalah oksigen.
A. Kebutuhan Akan Oksigen
Dalam banyak keadaan, oksigen dapat diatur menurut keperluan. Orang tergantung pada oksigen pada hidupnya.; kalau tidak mendapatkannya selama lebih dari empat menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting timbul bila misalnya seorang anak menutupi kepala dan mukanya dengan kantong plastik dan menjadi mati lemas. Tapi bila penyediaan oksigen hanya berkurang, pasien menjadi kacau pikiran dan menderita anoksia serebralis. Hal ini terjadi pada orang yang bekerja dalam ruangan sempit tertutup, seperti dalam ruang kapal, di dalam tank, dan ruang ketel uap; oksigen yang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi oksigen untuk pernapasan atau tidak dipindahkan ke udara yang normal, mereka akan meninggal karena anoksemia atau disingkat anoksia. Istilah lainnya adalah hipoksemia atau hipoksia. Bila oksigen di dalam darah tidak mencukupi, warna merahnya hilang dan menjadi kebiru-biruan, bibir, teling, lengan, dan kaki akan menjadi kebiru-biruan dan disebut menderita sianosis.
B. Organ Saluran Udara Pernapasan
Secara garis besar sistem pernapasan terdiri dari dua bagian dasar yaitu : Saluran-saluran udara dan pembuluh darah paru-paru. Saluran-saluran udara dalam pernapasan secara anatomis meliputi : Hidung/mulut, farinx, glotis, larinx, trakhea, bronkhus, bronkhus respiratori dan alveoli.
Secara fisiologis saluran-saluran udara berfungsi untuk jalan masuknya udara luar, sedangkan pembuluh darah paru-paru berfungsi untuk terjadinya pertukaran gas (antara karbondioksida dan oksigen). Berkaitan dengan hal itu , pertukaran gas tersebut terjadi pada alveoli dan alveolus yang kaya dengan pembuluh kapiler. Pembuluh darah paru-paru yang berperan dalam proses pertukaran gas tersebut adalah : arteri pulmonalis, arteri bronchialis dan vena pulmonalis.
a. Hidung/mulut
Udara luar yang masuk melalui neres anterior (saluran-saluran dalam rongga hidung). Saluran yang ada dalam rongga hidung dilapisi oleh membran mukosa (selaput lendir) yang banyak mengandung pembuluh darah dan bersambung dengan bagian depan farinx. Pada saat udara melalui rongga hidung dan kontak dengan permukaan lapisan lendir, maka udara menjadi hangat dan oleh karena penguapan air dari permukaan tersebut maka menjadi lembab. Dalam rongga hidung terdapat tonjolan-tonjolan yang ditumbuhi oleh silia/bulu halus. Bulu-bulu halus tersebut berfungsi untuk :
1. Membersihkan udara dan membendung kotoran yang masuk.
2. Mengatur kelembaban suhu dalam rongga hidung.
3. Menghangatkan suhu udara dalam rongga hidung.
b. Farinx
Farinx (tekak) merupakan daerah di belakang mulut/hidung yang berupa pipa berotot. Bagian ini merupakan bagian saluran yang sangat peka terhadap perubahan suhu udara luar. Sehinga mudah sekali terkena infeksi kuman penyakit.
c. Larinx
Larinx (tenggorokan) merupakan bagian dari glotis yang terdiri dari lempengan tulang rawan yang diikat oleh ligamen dan membran. Tulang rawan tersebut yaitu : tulang rawan tiroid dan tulang rawna krikoid.
Pada larinx terdapat pita suara yang terdiri dari dua helai bulu yang terletak pada sisi-sisi saluran pernapasan. Suara yang dihasilkan akibat adanya getaran pita suara yang disebabkan oleh udara luar yang masuk melalui glotis. Pusat berbicara diatur oleh otak pusat yang disebut a: Broca .s Area yang terdapat pada lobus kiri depan otak.
d. Trakhea (Batang Tenggorokan)
Panjang trakhea kira-kira 9 cm. Trakhea tersusun atas 16 sampai 20 lingkaran tidak utuh yang menyerupai cincin tulang rawan yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan pengikat fibrosa. Trakhea dilapisi oleh selaput lendir dan epitelium bersilia. Hal ini berkaitan dengan terjadinya refleks bersin dan batuk.
e. Bronchi Respiratori
Cabang yang lebih halus lagi dari bronchioli yang bertentuk seperti corong disebut acinus. Pertukaran oksigen dan karbondioksida (pertukaran gas) dimulai dari bronchi respiratori walaupun belum maksimal. Namun demikian bronchi respiratori merupakan saluran udara pernapasan yang utama.Alveoli merupakan ujung dari bronchioli yang berbentuk gelembung yang menyerupai setangkai anggur.
f. Alveoli
Alveoli berjumlah sekitar 24-30 juta pada bayi yang baru lahir dan 300-700 juta pada anak usia 8 tahun. Alveoli dilapisi oleh kapiler yang berisi sekitar 60-80 ml darah. Cabang-cabang dari alveoli disebut alveolus. Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas yang maksimal.
Belum ada tanggapan untuk "Sistem Respirasi (Pernapasan)"
Posting Komentar