Cairan tubuh adalah cairan yang terdapat di dalam tubuh dan terdiri dari air serta unsur-unsur terlarut didalamnya. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Air sebagai pelarut dalam cairan tubuh mempunyai jumlah yang berbeda-beda pada setiap orang. Pada laki-laki dewasa terdapat sekitar 55-60% berat badan dan pada wanita sekitar 45-50% dari berat badan. Pada anak-anak jumlah ini dapat menjadi lebih besar, terutama pada bayi, yaitu 75-80% dari berat badan.
Pengetahuan tentang macam serta fungsi dari cairan tubuh sangat penting dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Oleh karena seorang guru olahraga pada praktisnya selalu berkecimpung dengan kegiatan siswa yang sangat memerlukan peranan dari adanya keseimbangan cairan tubuh bagi kesehatan.
Pada dasarnya cairan tubuh dibagi menjadi dua golongan yaitu: golongan cairan intraseluler (Intracelluler fluid/ICF) dan cairan ekstraseluler (Extracelluler fluid/ECF). Kedua macam golongan cairan tubuh tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.
a. Cairan Intraseluler (Intracelluler Fluid)
Cairan intraseluler yaitu cairan yang terletak di dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Cairan intraseluler pada setiap sel yang berbeda mengandung unsur-unsur yang terlarut bebeda pula, walalupun konsentrasi zat-zat yang terdapat di dalam sel tersebut sama antar satu sel dengan sel lainnya. Oleh karena itu cairan intraseluler dianggap salah satu bagian dari cairan tubuh.
Jumlah total cairan intraseluler pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg sekitar 15 liter.
b. Cairan Ekstraseluler (Extracelluler Fluid)
Cairan ekstraseluler yaitu cairan yang terletak di luar sel. Cairan ini bergerak secara tidak tetap di seluruh tubuh dengan cepat bercampur dalam sirkulasi darah melalui difusi antara cairan darah dengan cairan jaringan.
Jumlah total cairan di dalam kompartemen cairan ekstraseluler pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg sekitar 25 liter.
Berdasarkan lokasi, cairan tubuh ekstraseluler dibagi menjadi:
1. Cairan Interstitial
Cairan interstitial terletak di dalam ruang antar sel. Sebagian kecil merupakan cairan yang benar-benar dapat mengalir dan 99% berupa gel. Cairan interstitial disebut juga cairan getah bening atau limfe yang akan di bahas pada bab selanjutnya.
2. Plasma
Plasma merupakan bagian dari cairan ekstraseluler yang terus menerus berhubungan dengan cairan interstitial melalui pori-pori kapiler. Plasma merupakan cairan yang terletak diantara sel-sel darah dan sebagian dari darah.
3. Cairan Serebrospinal
Jenis cairan ini terletak di dalam ventrikel otak dan ruang sub arakhnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis.
4. Cairan Intraokuler
Cairan ini terletak di dalam bola mata dan meupakan hasil difusi dan sekresi dari kelenjar air mata.
5. Cairan dalam Ruang Potensial
Cairan yang terletak di ruang potensial, misalnya ruang antara pleura visceralis dan parietalis paru-paru, ruang peritoneal, ruang perikardial, ruang sendi, dan ruang bursae.
6. Cairan Gastrointestinal
Cairan yang terdapat di dalam saluran pencernaan dalam jumlah yang relatif tidak terlalu banyak. Jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada makanan yang masuk. Dalam keadaan abnormal misalnya terjadi obstruksi gastrointestinal, jumlah cairan ini meningkat menjadi 10 liter.
Cairan tubuh berfungsi untuk memelihara kehidupan. Fungsi cairan tubuh ditentukan oleh tempat cairan tubuh tersebut berada, serta komposisi yang terkandung didalamnya.
Cairan intraseluler berperan dalam aktivitas metabolisme, karena air merupakan bagian terbesar yang berada di dalam sel. Di dalam cairan intraseluler ion kalium merupakan kation utama dan berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik intraseluler, sehingga dapat memelihara stabilisasi sistem elektrofisiologis.
Cairan ekstraseluler mengandung ion natrium dan merupakan kation utama serta berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler, mengatur transportasi asam amino, besi, dan karbohidrat. Sedangkan cairan interstitial yang merupakan 4/5 bagian dari cairan ekstraseluler merupakan media transport zat asam, karbondioksida, zat makanan, dan sisa-sisa metabolisme. Plasma merupakan komponen terkecil dalam cairan tubuh, yaitu 1/5 bagian dari cairan ekstraseluler.
Keseimbangan cairan tubuh diperlukan agar dapat mempertahankan kesehatan tubuh. Keseimbangan cairan tubuh dicapai apabila jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Cairan yang masuk ke dalam tubuh berasal dri makanan dan minuman. Sedangkan cairan yang keluar dari tubuh berasal dari kulit, ginjal, paru-paru, dan alat pencernaan makanan.
Sistem getah bening merupakan sistem tambahan untuk mengembalikan cairan dari jaringan tubuh kembali ke pembuluh darah (vena). Sistem getah bening terdiri dari pembuluh getah bening, kelenjar getah bening ((simpul, nodus getah bening) dan cairan getah bening. Sistem getah bening sangat memegang peranan penting, oleh karena bila sistem getah bening ini rusak dalam 24 jam dapat menyebabkan kematian, karena keracunan akan timbunan cairan di dalam jaringan.
Keuntungan dengan adanya sistem getah bening adalah :
Oke. Sekian materi ke dua ini,
Materi berikutnya adalah Darah
mantab...
BalasHapus