Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam struktur jaringan, organ, dan system, yang sering terlibat dalam kegiatan olahraga terutama tulang, sendi, otot dan tendon, kulit, saraf, dan organ bagian dalam tubuh. Struktur tersebut paling sering mengalami cedera pada saat melakukan olahraga, oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman mengenai struktur tubuh tersebut untuk meminimalisir dampak cedera yang lebih parah. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai struktur tubuh yang sering terlibat.
1. Tulang
Tubuh manusia mengandung sumsum tulang yang merupakan tempat pembuatan sel darah merah dan sebagai gudang kalsium dan fosfor. Struktur tulang terdiri dari dua jenis jaringan bagian luar yang padat disebut bagian padat (Substansia Kompakta) dan bagian lunak (Substansia Spongiosa) seperti spon atau bunga karang. Struktur bagian lunak (Substansia Spongiosa) ini yang memberi kekuatan pada tulang karena merupakan tiang-tiang yang saling berkaitan pada daerah yang menerima tekanan besar.
Tulang-tulang rangka manusia disambungkan satu sama lain dengan jenis tulang yang berbeda-beda, sambungan ini disebut sendi. Sendi dapat diartikan sebagai tempat di antara dua buah tulang yang berfungsi seperti sebuah engsel, sehingga tulang yang satu dapat menggerakan tulang lainnya. Gerakan-gerakan yang dilakukan sehari-hari merupakan salah satu dukungan dari fungsi sendi, seperti ketika makan sendi siku menekuk untuk mengarahkan tangan ke mulut kita setelah mengambil makanan dari piring.
Struktur Sendi :
3. Otot dan Tendon
a. Otot
Otot pada umumnya berfungsi sebagai alat gerak aktif. Gerakan terjadi pada persendian karena adanya rangsang/perintah dari otak. Otot terdiri dari banyak serabut merah bergaris yang bisa memanjang dan memendek (kontraksi dan relaksasi). Serabut-serabut terbungkus oleh jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah dan saraf yang terhubung dengan serabut otot.
Otot terdiri dari beberapa bagian dan macamnya. Terdapat 3 macam otot dalam tubuh manusia yaitu :
1) Otot polos
Jenis otot ini letaknya pada organ tubuh, misalnya otot pada alat pencernaan, alat pernapasan pembuluh darah dan hati. Otot polos bekerja menurut aturan susunan saraf otonom yang bekerja otomatis tanpa diperintah.
2) Otot lurik/bergaris
Jenis otot ini letaknya pada rangka dan menempel pada tulang. Otot ini bergerak secara sadar atas dasar kemauan kita.
3) Otot jantung
Otot ini letaknya hanya di jantung yang merupakan otot lurik tetapi cara kerjanya sama dengan otot polos yaitu tidak diperintah atas kemauan kita.
b. Tendon
Ujung-ujung otot akan melekat pada periosteum dari tulang baik secara langsung maupun tidak langsung melalui apa yang disebut tendon. Tendon berfungsi sebagai alat kontraksi dan menghubungkan otot-otot dengan tulang dan kulit. Melekatnya tendon pada tulang dan kulit disebut origio dan insertio. Origio tidak ikut bergerak pada waktu berkontraksi sedangkan insertio adalah bagian otot yang melekat pada tulang dengan perantara tendon dan ikut bergerak pada saat otot berkontraksi. Tendon berbentuk seperti tali-tali dari jaringan dengan warna keputih-putihan. Aponeurosis adalah tempat menempelnya otot yang melebar dan merupakan jaringan tipis dan kuat. Tendon dan Aponeurosis tidak elastis yang berhubungan dengan saraf dan pembuluh darah.
4. Kulit
Kulit terdiri dari dua bagian yaitu Epidermis atau kulit ari yang terletak pada bagian permukaan dan Dermis atau kulit jangat yang letaknya lebih dalam. Epidermis terdiri atas beberapa lapis, sel yang teratas disebut dengan lapisan tanduk. Dermis berupa jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Pada kulit juga terdapat rambut dan kelenjar keringat. Otot penegak rambut berfungsi menegakkan rambut. Kelenjar keringat mempunyai saluran yang bermuara pada permukaan kulit berupa pori-pori keringat. Di bawah kulit jangat terdapat jaringan bawah kulit yang banyak mengandung sel-sel lemak.
5. Sistem Saraf
a. Saraf
Saraf terdapat dalam semua jaringan. Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi dibentuk oleh beberapa saraf yang berhubungan dengan sistem saraf pusat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saraf dapat dikatakan seperti arus listrik yang dapat mengalir ke setiap bagian dengan mudah menyalurkan arusnya secara kimia. Saraflah yang membawa perintah dari otak ke otot sehingga otot-otot berkontraksi. Jika saraf mengalami kerusakan karena sesuatu maka otot-otot tidak dapat berkontraksi, hal ini disebut lumpuh.
b. Otak
Fungsi yang paling penting dari otak adalah berpikir. Ini merupakan fungsi otak untuk melakukan koordinasi serta memberi perintah untuk berbuat ketika berhubungan dengan dunia luar. Semua fungsi organ, system tubuh dan metabolism dikontrol oleh otak, misalnya melihat dan mendengar. Otak berada di kepala dan terdiri dari otak besar, kecil dan batang otak.
c. Sumsum Tulang Belakang
Terletak pada tulang belakang yaitu terusan belakang antara rongga tengkorak sampai daerah pinggang. Dari sumsum tulang belakang keluar saraf yang tersusun menurut segmen tubuh yaitu 8 pasang saraf spinal leher, 12 pasang saraf spinal punggung, 5 pasang saraf spinal pinggang, 5 pasang saraf spinal kelangkang.
d. Saraf Tepi
Yaitu saraf di luar system otak dan sumsum tulang belakang yang ada di otot-otot dan kulit. Saraf tepi yang berada di otot sebagai penerima rangsang dari luar atau penerus yang berasal dari otak, sama halnya dengan saraf tepi yang ada di kulit.
6. Organ dalam tubuh
a. Jantung
Jantung sebenarnya merupakan dua pompa yang terpisah yaitu : jantung bagian kanan yang memompa darah ke paru-paru dan jantung bagian kiri yang memompa darah ke bagian tubuh lainnya. Jantung terdiri dari dua lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam jantung : epikardium dan lapisan luar : parital perikardium. Sebetulnya baik lapisan dalam maupun lapisan luar terdiri dari serabut-serabut otot yang tebalnya tidak sama. Otot jantung yang terbesar dan ada di tengah : miokardium. Selain itu jantung juga memiliki dinding dan katup yang sangat berperan dalam sistem sirkulasi.
Jantung mempunyai empat bagian dinding yang mempunyai fungsi berbeda yaitu:
1). Serambi kanan atau atrium kanan.
2). Serambi kiri atau atrium kiri.
3). Bilik kanan atau ventrikel kanan.
4). Bilik kiri atau ventrikel kiri.
b. Paru-paru
Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apeks (puncak) di atas dan muncul sedikit lebih tinggi daripada klavikula di dalam dasar leher. Paru-paru biasa disebut Pulmo mempunyai selaput pembungkus (pleura). Paru-paru dibagi menjadi beberapa lobus/belahan. Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus dan yang kiri terdiri dari 2 lobus.
c. Alat pencernaan
Tujuan akhir dari proses pencernaan adalah untuk menghasilkan sari-sari makanan yang berguna untuk jaringan tubuh dan beraktivitas. Hasil akhir dari proses pencernaan diangkut melalui darah dalam peredaran darah dan pembuluh limfe. Zat nutrisi yang masuk dalam peredaran darah disebarkan ke seluruh tubuh dan dipergunakan untuk keperluan :
1). Memperbaiki sel, jaringan dan organ tubuh yang rusak.
2). Menumbuhkan sel-sel yang baru.
3). Memperkuat sel-sel, jaringan tubuh secara keseluruhan.
Sistem pencernaan banyak melibatkan organ tubuh secara keseluruhan dari mulai mulut, faring, esofagus, lambung, usus besar, usus halus, dan alat-alat tambahan seperti : gigi, lidah, kelenjar air liur (salivarius), kelenjar pankreas, hati dan empedu. Organ-organ tersebut ada yang terlibat dalam proses pencernaan, penyerapan nutrien, dan pembuangan sisa-sisa pencernaan yang sudah tidak berguna bagi tubuh.
d. Ginjal
Ginjal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan apada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal adalah sebagai berikut:
1). Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.
2). Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
3). Mempertahankan keseimbangan kadar asam basa dari cairan tubuh.
4). Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
5). Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak.
Belum ada tanggapan untuk "Bagian Tubuh Yang Mengalami Cedera"
Posting Komentar